Untuk meningkatkan kualitas pendidikan bahasa bagi penduduk baru, memperdalam kerja sama antar kelompok pendukung, serta mendorong perkembangan masyarakat yang lebih beragam dari segi budaya, Kementerian Pendidikan (MOE) melalui Badan Pendidikan Dasar dan Menengah menugaskan Universitas Pendidikan Nasional Taichung untuk mengadakan Konferensi Tahunan Kelompok Pendukung Pendidikan Bahasa Penduduk Baru Nasional Tahun 2025.
Acara ini mengundang sekitar 250 peserta, termasuk anggota kelompok pendukung dari berbagai kota dan kabupaten, pengembang kurikulum, serta kepala sekolah dan akademisi yang terlibat dalam pengembangan pendidikan bahasa penduduk baru, untuk berbagi pengalaman dalam mendorong pendidikan dalam bidang terkait serta memperkuat perkembangannya secara berkelanjutan.
Badan Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa konferensi ini mengangkat tema Keberagaman (Diversity), Kesetaraan (Equity), dan Inklusi (Inclusion). Dengan mengedepankan prinsip-prinsip ini, diharapkan kelompok pendukung pendidikan bahasa penduduk baru dapat lebih meningkatkan kualitas dan kelengkapan kurikulum, menciptakan lingkungan belajar yang mendorong interaksi budaya dan inklusivitas, serta memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang adil untuk belajar dan berkembang dalam suasana yang beragam.
Pada hari acara, konferensi ini menghadirkan berbagai agenda menarik, termasuk seminar, diskusi, serta pameran hasil pembelajaran, yang menampilkan inovasi dan pencapaian dalam pendidikan bahasa penduduk baru.
Dalam kesempatan ini para ahli dan akademisi diundang untuk membahas bagaimana pemimpin pendidikan menghadapi tantangan ketahanan dalam era transformasi digital, memberikan wawasan akademik dan praktis bagi peserta. Kegiatan diskusi dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk mengeksplorasi topik seperti struktur organisasi kelompok pendukung, ketahanan dalam mekanisme operasional, serta pendekatan dalam praktik pengajaran, dengan tujuan merumuskan rekomendasi konkret dan peluang kerja sama.
Badan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan konferensi ini tidak hanya memperkuat sinergi dalam pendidikan bahasa penduduk baru secara nasional, tetapi juga memberikan acuan berharga bagi perencanaan kebijakan di masa depan. Melalui kerja sama dan inovasi yang berkelanjutan, diharapkan pendidikan bahasa penduduk baru dapat menjadi titik terang dalam membangun masyarakat Taiwan yang semakin inklusif dalam aspek budaya.